Mahasiswa sering kali mengalami stres dan depresi akibat tekanan akademik maupun masalah pribadi. Namun, penting bagi kita untuk mengatasi stres dan depresi ini agar tidak berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik kita.
Menurut Dr. Rina Amelia, seorang psikolog klinis, mengatasi stres dan depresi di kalangan mahasiswa harus dimulai dengan mengidentifikasi penyebabnya. “Mahasiswa sering merasa stres karena tuntutan akademik yang tinggi. Penting bagi mereka untuk belajar mengelola waktu dan mengatur prioritas agar tidak terlalu terbebani,” ujar Dr. Rina.
Salah satu cara untuk mengatasi stres adalah dengan melakukan olahraga secara teratur. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. David Smith, seorang pakar kesehatan mental, olahraga dapat membantu mengurangi tingkat stres dan depresi. “Olahraga dapat meningkatkan produksi endorfin di otak, yang dapat membuat kita merasa lebih bahagia dan rileks,” ujar Dr. Smith.
Selain itu, penting juga bagi mahasiswa untuk memiliki jaringan sosial yang kuat. Menurut Prof. Aliyah Hasan, seorang ahli psikologi sosial, memiliki teman-teman yang dapat mendukung dan memahami kita dapat membantu mengurangi tingkat stres dan depresi. “Berbagi masalah dengan teman atau keluarga dapat membuat beban kita terasa lebih ringan,” ujar Prof. Aliyah.
Mengatasi stres dan depresi di kalangan mahasiswa memang tidak mudah, namun dengan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan dukungan dari orang-orang terdekat, kita dapat melaluinya dengan lebih baik. Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan jika merasa kesulitan mengatasi stres dan depresi. Kesehatan mental kita adalah hal yang sangat berharga.